Beberapa minggu yang lalu, gw dikasih kesempatan sama suami buat ikut one day dive trip di Sangiang, happy gembira bukan kepalang dong gw! Apalagi beberapa hari setelahnya gw berencana ikutan workshop yang bakalan ninggalin anak seharian selama beberapa hari, so tawaran dari suami ini layak diterima dengan hati berbunga-bunga, sekalian buat ngelatih anak seharian ditinggal emaknya gitu. Nggak tanggung-tanggung lhooo suami gw, segala dive gears dan tetek bengeknya dia yang nyiapin lho, gw cuma diminta nyiapin kebutuhan anak aja selama gw tinggal dive. Soalnya waktu itu gw lagi sibuk juga dengan sederetan deadlines. Ajib yaaa doi! Cintaaak! :*
Pokoknya segala-galanya udah dipersiapkan deh, gw tinggal duduk manis di kapal dan nyemplung ke laut. Selama di kapal susah payaaah banget gw buat nahan ujung bibir biar nggak naik. I believe I have failed big time. Walau nggak nyemplung sama suami, tapi yaaah kalo urusannya masuk laut sama aja rasanya kaya nunggu suami pulang setelah dua minggu di lapangan, macam mau ketemu pacar gitu! huhuhuhuhu...
Orang-orang yang akan dive bareng saat itu lumayan menyenangkan, somehow kita langsung akrab aja gitu. Ada 8 divers yang dibagi dalam 2 kelompok, kelompok pertama untuk fun dive ada 5 orang termasuk gw ditemenin sama 1 dive guide, kelompok kedua lagi ambil discovery dives 3 orang ditemenin sama 1 instructor.
Pada awalnya semua menyenangkan, walaupun Sangiang nggak serame dive spot beken yang lain, tapi tetep aja bikin happy! Tapi di dive pertama mulai deh gw ngeliat pemandangan yang bikin sakit mata, I saw a diver hanging on tight to coral to keep him self from drift. Ada coral yang bentuknya kaya batang pohon itu, si diver tadi lagi pegangan kuat kesitu macam narik tambang. Langsung gw samperin dan gw tegor... dan setelah gw liat-liat lagi, gw baru nyadar ternyata dia dive guidenya! heleeeeeeeh.... :(
Setelah dive pertama, kita mendarat di pulau Sangiang buat makan siang. Perasaan gw rada nggak enak sih sebenernya begitu tau yang gw tegor ternyata si guide sendiri, berasa macam tamu sotoy gini gw, but I have to do what I have to do kan?? So pura-pura lupa sama kejadian tadi gw pun nikmatin makan siang sambil becandaan sama divers yang lain. Setelah makan siang, I impressed dengan gaya mereka yang mengumpulkan semua sampah bekas makan dan dibawa (I thought) menuju kapal. Saat itu gw mulai mikir, waaaah... hebat-hebat ternyata orang-orang ini, senaaaaaang :). Tapi begitu di dermaga, terjadilah pemadangan yang bikin sakit mata kedua.... itu plastik gede berisi segala sampah bekas kotak makan dan gelas plastik (eh mereka nggak pake styrofoam loooh, gw juga tambah senang tadinya) ternyata di taro dengan anggun begitu aja di pinggir dermaga. laaaaaaahhh....???
Spontan gw nanya "itu sampahnya ditinggal disitu?", dan si guide jawab "iya, nanti dibakar." Jiaaaaah....! Sempet 2 atau 3 kali gw nengok balik ke plastik merana itu, rasanya pengen gw ambil aja gw pulung buat proyek gw tapi tengsin juga. Dan tengsin pun menang! Hufff.... sementara di rumah segala plastik dicuci dan diupayakan nggak masuk tong sampah, apalagi dibakar eeeeh kali ini gw ngeliat plastik gede dibiarin melongo di pulau orang, berharap dibakar sama penghuni pulau supaya mereka bisa nyium asap hasil pembakarannya.... (iya, sarkasme)! Itu bukan perilaku tamu yang baik rasanya :(
Jadi lah gw kembali ke kapal dengan sedikit sedih. Tapi langsung dihibur dengan nyemplung ke laut. Etapiiiiiiiiii..... beberapa menit kemudian terjadilah pemandangan menusuk mata yang ketiga dan keempat. Ada satu diver dari kelompok discovery dive yang dengan bringas nendang-nendang koral di bawah kakinya, nggak cukup nendang diapun berakhir nginjak koral tadi macam lagi naik eskalator. Sempet gw foto sebelum akhirnya gw tegor. Dan baru meleng dikit aja dari diver yang ini, eh gw liat diver dari discovery juga yang lagi nangkring imut pegangan pake semua jari-jari tangannya di atas coral. Kena tegor pula seketika!
YOU CAN NOT DO THIS!!!!!!!
Gw sih paham kalo mereka newbie, tapi mestinya sebelum mereka masuk laut mereka harus tau dulu aturannya dong. Sama lah macam belajar bawa mobil, lo mesti tau dulu aturan di jalan raya kan sebelum akhirnya lo nyetir di jalan raya. So there is no excuse for what they did! Ah sedih gw... Dan setelah naik ke kapal gw minta maaf ke mereka karena jadi diver yang nyinyir, tapi mereka harus tau, KORAL NGGAK BOLEH DIPEGANG APALAGI DIINJEK!
Dan setelah-setelahnya berulang kali gw ngeliat pemandangan yang sama sekali nggak sesuai dengan prinsip gw, such as: buang puntung rokok ke laut, plastik aqua gelas jatuh ke laut and they didn't do any effort to pick it up, ambil nudibranch buat ditunjukin ke diver yang lain, angkat batu yang ada nudibranchnya buat ditunjukin ke diver yang lain . Dan ada kejadian dimana gw lagi motoin plastik yang terperangkap di antara coral yang kaya ranting pohon. Ada satu diver yang notice apa yang lagi gw foto, dia berinistiatif mau ambil plastik itu tapi tangannya besar dan pake glove sementara celah untuk ambil plastiknya sempit, dan cara dia ambil sama sekali nggak seperti mau ambil dengan hati-hati, tapi gragas. Gw tahan tangannya sebelum dia matahin koral ranting tadi, gw ambil pelan-pelan trus gw kasih ke dia. Pas di kapal gw puji dia gara-gara udah mau mungut plastik di laut, tapi ternyata dengan polosnya dia bilang plastiknya udah dibuang lagi ke laut.... Laaaaah bung, lo hampir aja ambil itu plastik dengan cara yang merusak, buat apa effort bringas lo kalo akhirnya tu plastik lo buang juga???
Sedih gw jadinya. Yang gw sayang-sayang diperlakukan semena-mena. Dan karena gw udah 3 kali negor orang hari itu, jadi semua pemandangan rese setelahnya gw telen aja pait-pait. Dari situ gw jadi sadar, nggak semua diver itu pecinta laut ya. Ada sebagian diver yang menganggap aktivitas diving itu mungkin adventurous, atau macho gitu..jadi mereka suka dengan aktivitasnya bukan dengan lautnya. Padahal mestinya sama sekali nggak gitu. Yang gw tau kita diving buat menikmati laut, jadi mestinya kita tenang, relax, no adrenaline rush, nikmatin pemandangannya, hormatin isinya. Di bawah laut sana kita ini tamu, harus hormatin tuan rumahnya; segala penghuni laut. Menginjak, nyentuh, colek, ambil, ganggu, apalagi merusak sama sekali nggak boleh! Dan laut pun padahal nggak pernah minta kita jadi tamunya, kita aja yang kandung cinta pengennya berkunjung terus, kita yang butuh sama laut karena itu hargai! Bayangin kalo tau-tau ada tamu masuk rumah kita terus angkat-angkat perabotan kita, ninggalin bekas kerusakan sana-sini, gimana kira-kira perasaan kita?
And you know what? Just few days before gw baca artikel yang bilang divers lah perusak karang yang utama, bukan bomb fishing atau sianida dan pada hari itu gw membuktikan sendiri. So if you call your self a diver, please give more respect to the sea! PLEASE.
Meanwhile, nih oleh-oleh dai Sangiang.... ;)
Gw sih paham kalo mereka newbie, tapi mestinya sebelum mereka masuk laut mereka harus tau dulu aturannya dong. Sama lah macam belajar bawa mobil, lo mesti tau dulu aturan di jalan raya kan sebelum akhirnya lo nyetir di jalan raya. So there is no excuse for what they did! Ah sedih gw... Dan setelah naik ke kapal gw minta maaf ke mereka karena jadi diver yang nyinyir, tapi mereka harus tau, KORAL NGGAK BOLEH DIPEGANG APALAGI DIINJEK!
Dan setelah-setelahnya berulang kali gw ngeliat pemandangan yang sama sekali nggak sesuai dengan prinsip gw, such as: buang puntung rokok ke laut, plastik aqua gelas jatuh ke laut and they didn't do any effort to pick it up, ambil nudibranch buat ditunjukin ke diver yang lain, angkat batu yang ada nudibranchnya buat ditunjukin ke diver yang lain . Dan ada kejadian dimana gw lagi motoin plastik yang terperangkap di antara coral yang kaya ranting pohon. Ada satu diver yang notice apa yang lagi gw foto, dia berinistiatif mau ambil plastik itu tapi tangannya besar dan pake glove sementara celah untuk ambil plastiknya sempit, dan cara dia ambil sama sekali nggak seperti mau ambil dengan hati-hati, tapi gragas. Gw tahan tangannya sebelum dia matahin koral ranting tadi, gw ambil pelan-pelan trus gw kasih ke dia. Pas di kapal gw puji dia gara-gara udah mau mungut plastik di laut, tapi ternyata dengan polosnya dia bilang plastiknya udah dibuang lagi ke laut.... Laaaaah bung, lo hampir aja ambil itu plastik dengan cara yang merusak, buat apa effort bringas lo kalo akhirnya tu plastik lo buang juga???
Sedih gw jadinya. Yang gw sayang-sayang diperlakukan semena-mena. Dan karena gw udah 3 kali negor orang hari itu, jadi semua pemandangan rese setelahnya gw telen aja pait-pait. Dari situ gw jadi sadar, nggak semua diver itu pecinta laut ya. Ada sebagian diver yang menganggap aktivitas diving itu mungkin adventurous, atau macho gitu..jadi mereka suka dengan aktivitasnya bukan dengan lautnya. Padahal mestinya sama sekali nggak gitu. Yang gw tau kita diving buat menikmati laut, jadi mestinya kita tenang, relax, no adrenaline rush, nikmatin pemandangannya, hormatin isinya. Di bawah laut sana kita ini tamu, harus hormatin tuan rumahnya; segala penghuni laut. Menginjak, nyentuh, colek, ambil, ganggu, apalagi merusak sama sekali nggak boleh! Dan laut pun padahal nggak pernah minta kita jadi tamunya, kita aja yang kandung cinta pengennya berkunjung terus, kita yang butuh sama laut karena itu hargai! Bayangin kalo tau-tau ada tamu masuk rumah kita terus angkat-angkat perabotan kita, ninggalin bekas kerusakan sana-sini, gimana kira-kira perasaan kita?
And you know what? Just few days before gw baca artikel yang bilang divers lah perusak karang yang utama, bukan bomb fishing atau sianida dan pada hari itu gw membuktikan sendiri. So if you call your self a diver, please give more respect to the sea! PLEASE.
Meanwhile, nih oleh-oleh dai Sangiang.... ;)
3 comments:
Kerennnnnn di foto2nyaaa..sedih jg ya ngeliat orang2 kayak gtu..:(
Mbak Keren banget ceritanya, Bukan cuma itu mbak dulu ja pernh ada kok yg dr TNI (kayaknya newbie jg) kita Dive Bareng, Ngipasnya ngawur rusak smua tu coral tranplan,...Mbak Foto yg ke_2 dan 6 (gambar jenis kyak bekicot laut gitu) emank bener ada di Sangiang???Soalnya setauku adanya malah di Israel #Lupa tapi(aku punya jurnalnya dlu)..
Hallo Nugroho, apa kabar? iya itu ada di Sangiang nudibranchnya... tapi aku nggak tau namanya apa. :D
@Ellen: thanx Len :)
Post a Comment