Bahasa adalah cara utama (atau satu-satunya?!) berkomunikasi yang disampaikan oleh satu pihak untuk diterima oleh pihak lainnya. Pihak yang menerima pesan akan mencerna bahasa sesuai dengan intepretasinya, intepretasi tercipta sesuai dengan pola pikir atau kepercayaannya. Jadi terkadang bahasa bisa bermakna ambigu yang isi pesannya bisa dibelokkan oleh pihak yang menerima. Bukan begitu??
Saya pernah membaca suatu artikel dari majalah tentang ambiguitas bahasa. Artikel itu membahas makna dari kata "atheis". Sebagian kelompok menafsirkan atheis sebagai "tidak percaya adanya Tuhan" sementara kelompok yang lain menafsirkannya sebagai "tidak percaya Tuhan". Kelompok yang pertama sama sekali tidak percaya adanya Tuhan, singkatnya mereka berpikir Tuhan itu tidak ada. Sementara kelompok yang kedua mengakui bahwa Tuhan itu ada tapi mereka tidak mau mempercayai apa pun yang dikatakan oleh Tuhan. Well, saya sendiri tidak terlalu paham kelompok mana yang benar karena dalam kepercayaan saya kedua kelompok itu sama-sama tidak benar dan akan terkena laknat Tuhan nantinya (Naudzubillah!). Tapi bukan itu inti dari pembahasan saya melainkan pembuktian dari ambiguitas bahasanya. Kedua pemahaman di atas bermakna beda dari bentuk kalimat yang hampir serupa yang ditafsirkan dari satu kata yang sama: "atheis".
Dalam bahasa sehari-hari saya sering menemukan kalimat yang dapat saya tafsirkan menyimpang dari maksud si pemberi pesan. Bahkan saya yakin saya sendiri sering melontarkan kalimat ambigu yang dapat dibelokkan oleh penerima pesan saya. Contoh yang saya sebut di atas adalah penyimpangan makna yang tanpa emosi. Bagaimana kalau pemberi pesan membuat kalimat ambigu yang pesannya dapat disalah-artikan oleh si penerima sehingga membuat sakit hati atau malah pertengkaran?
Contoh: A mengatakan pada B ketika mereka sedang bertemu, "saya merasa tidak senang saat ini". Intepretasi yang dapat diterima B:
1. A sedang tidak merasa senang saat ini dan penyebabnya berada diluar mereka
2. A sedang merasa tidak senang saat ini dan penyebabnya adalah B
3. A tidak merasa senang karena ia sedang bersama B saat ini yang arti lainnya adalah A akan merasa lebih senang kalau ia tidak sedang bersama B.
Hah...???!!! Bingung deh...
Ambigu oh ambigu....
Maka intepretasi saya atas kata "ambigu" saat ini adalah sesuatu yang mampu menyesatkan dan berpotensi bahaya.
Wassalam!
1 comment:
behavioural interference giuseppe njit bullying iiishivam colis delinquency covers illegal enks
masimundus semikonecolori
Post a Comment