Thursday, December 8, 2011

Kesurupan

Badan itu terguncang-guncang mengikuti hentakan batuk yang tidak habis-habis. Tiba-tiba saja perempuan itu batuk-batuk hebat, sesaat sebelumnya ia hanya duduk diam dengan gelas di tangan di salah satu sisi ruangan yang berisi orang-orang yang dikenalnya dengan baik. Orang-orang di sekitarnya pun mulai beraksi dengan gaya mereka masing-masing: ada yang hanya menanyakan dari jauh, ada yang mendadak panik, ada yang merasa paling tau apa yang terjadi, ada yang hanya diam kasihan.

Batuk perempuan itu terdengar semakin aneh, semakin dalam dan kering tanpa dahak. Badannya terus berguncang, semakin dalam batuknya, semakin dalam pula kepalanya tertunduk. Hingga nyaris habis napasnya dan keningnya setitik menyentuh karpet kemudian batuk yang telah berlangsung selama tujuh menit itu tiba-tiba berhenti. Mungkin sebagian orang  mengira perempuan itu mati. Atau mungkin juga pingsan barangkali. Tapi sebelum mereka bereaksi lebih jauh tiba-tiba perempuan itu duduk tegak. Matanya merah, melotot tajam. Nafasnya bagai nafas pelari sehabis maraton. Semua bagian badannya dari ujung rambut sampai ujung kaki menunjukkan kemarahan yang meletup-letup.... ini Krakatau 1883!

Mata merah nanar dan penuh amarah itu melotot ke sekeliling. Semua ia perhatikan, nggak ada yang luput dari sapuan lirikannya. Seluruh ruangan terdiam, bengong... apa pula ini? Ini macam hening paska gempa dahsyat, sesudahnya pastilah tsunami!

"BRENGSEK!!!! BEDEBAHHHHH!!!" sekonyong-konyong perempuan itu berdiri.

"ELO!" perempuan menunjuk ke sosok yang hanya bertanya dari jauh tadi.
"Muak gue sama gaya lo yang nggak peduli soal apa pun. Orang jatuh sampe nempel ke kulit lo juga lo nggak peduli, selama kulit lo nggak lecet itu bukan masalah lo. Monyong!!! Gaya lo sok bener, ngritik manusia sedunia. Muke lo jauh!!!Semua yang lo kritik di orang itu ada di muke lo! Jangkrik!!!"

Kemudian mata nanar itu bergeser tiga puluh derajat...
"ELO JUGA!!! Di dunia ini bukan cuma elo yang napas!!! Gue juga!!! Die, die , die, si jangkrik juga napas!!! Coba sono jalan pake sepatu gue, biar ente ngerti derita orang lain!!!! BAHLUL!"

...kembali mendelik...
"Ini lagi!!! Si tongseng! Tong kosong dari seng berisik amat macam satu-satunya siaran radio di dunia!!! Hemat-hemat bacot lo biar berat dikit otak lo!!!!"

...melengos ke sisi lain...
"Elo!!! Salah kaprah hidup lo! Biar gitu tetep aja pede lo ya nilai orang lain?! Yang lo kira bener itu busuk semua di neraka!!!! Haaa...? Haaaaa...?? Nangis???? Dasar si Clara Bella sapi telenovela! Bulu mata gue anti tukang drama munafik macam ente!"

...melengos lagi...
"Yang ini pulak... hidup segan mati tak mau!! Pelik!!!"

Terakhir mata merah itu mendarat ke sebuah cermin...

"SETAN ALAS!!!!! KAMU!!!! PALING BUSUK SERUANGAN INI!!!!"

...kemudian pingsan.

1 comment:

rumputilalang said...

habis pingsan kesurupan lagi gak sob?